skip to Main Content
KOPI MEMILIKI TITIK KRITIS,BAGAIMANA BISA…??

KOPI MEMILIKI TITIK KRITIS,
BAGAIMANA BISA…??

Kopi ??

Siapa yang tak kenal dengan sajian minuman dari hasil seduhan biji kopi yang satu ini. Aroma dan rasanya yang khas mampu memikat banyak orang. menjadi salah satu minuman yang terus eksis dari masa ke masa. Begitu pun dengan masyarakat Indonesia yang juga sedang dilanda “demam kopi kekinian”.

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua spesies pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan sebelum menjadi kopi gelondong.

Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian, biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.

Lalu bagaimana kopi bisa memiliki titik kritis kehalalan…???

pada dasarnya minuman kopi halal dan baik bagi kesehatan. Apabila dikonsumsi dengan cara dan porsi yang tepat. Untuk penyajian single origin tidak memiliki titik kritis halal karena hanya satu jenis kopi yang diseduh.

Sementara campuran, titik kritis kehalalannya ada pada bahan yang dicampurkan ke dalam seduhan kopi, misalnya cappuccino dan latte yang menggunakan tambahan susu dan gula cair. Bahan-bahan tersebutlah yang perlu diperhatikan kehalalannya

kopi justru dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler). Namun, saat ini banyak penjaja kopi menawarkan beragam sajian kopi dengan campuran bahan lain. Inilah yang perlu diperhatikan lebih lanjut, baik dari kehalalan maupun kesehatan.

ujar Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, M.Agr, dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Cara menikmati Secangkir kopi

Tentu lebih baik jika minum secangkir kopi dengan mengetahui titik kritis kehalalannya. namun, sebagai penikmat kopi bukan suatu alasan untuk berhenti mengonsumsi kopi.

Untuk menikmati aroma kopi, akan lebih baik jika kopi disajikan tanpa krimer, gula, dan susu. Penggunaan krimer dan gula juga perlu dibatasi untuk menghindari konsumsi kalori yang berlebih. Tentu akan lebih baik lagi jika kita bisa membatasi konsumsinya guna menjaga kesehatan tubuh.

sumber :

https://www.halalmui.org/mui14/main/detail/mengenal-kopi-sebagai-gaya-hidup

Back To Top