Adab Saat Berbuka Puasa
Buka puasa adalah waktu yang dinantikan umat muslim dalam menyempurnakan puasa, karena sudah seharian menahan lapar dan haus demi mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.
Dan bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi daripada misik. Seperti hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
والذي نفسُ محمدٍ بيدهِ لَخَلوفِ فمِ الصائمِ أطيبُ عندَ اللهِ من ريحِِ المسكِ ,للصائمِ فَرْحتانِ يفرَحْهُما إذا أَفطرَ فَرِحَ ، وإذا لقي ربَّه فَرِحَ بصومِهِ
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah itu lebih wangi daripada misik. Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya”
(HR. Bukhari no. 1904, Muslim no. 1151).
karna itu waktu berbuka adalah waktu yang istimewa. Oleh karena itu ada beberapa adab yang disunnahkan ketika berbuka puasa, agar memberikan keberkahan dan kebahagiaan. Berikut adab-adab dalam berbuka puasa adalah:
Ketika Datang Waktu Maghrib, Bacalah Basmalah
Dianjurkan untuk bersegera berbuka puasa ketika matahari terbenam. Dari Umar bin Khathab radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا أقْبَلَ اللَّيْلُ مِن هَا هُنَا، وأَدْبَرَ النَّهَارُ مِن هَا هُنَا، وغَرَبَتِ الشَّمْسُ فقَدْ أفْطَرَ الصَّائِمُ
“jika datang malam dari sini, dan telah pergi siang dari sini, dan terbenam matahari, maka orang yang berpuasa boleh berbuka”
(HR. Bukhari no.1954, Muslim no.1100).
Berbuka Puasa Dengan Beberapa Butir Ruthab (Kurma Segar), Tamr (Kurma Kering), Dan Minum Air
Berdasarkan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu,Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
كان رسول اللهِ صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبًات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبًات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab (kurma segar) sebelum shalat. Jika beliau tidak punya ruthab, maka dengan tamr (kurma kering), jika beliau tidak punya tamr, maka dengan beberapa teguk air”
(HR. Abu Daud no.2356, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Namun jika tidak ada kurma bukan berarti tidak boleh memakan yang lain, namun perbuatan demikian kurang meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Lalu Berdoa Ketika Berbuka Puasa
Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Ibnu Umar radhiallahu’anhu berkata:
“biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika berbuka beliau berdoa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah
(telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insya Allah)”
(HR. Abu Daud no.2357, An Nasa-i no.3315, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
Lalu bagaimana dengan doa
“Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin” dengan lafadz seperti ini tidak ada asalnya dari hadits. Sedangkan doa “Allahumma laka shumtu” memang terdapat dalam beberapa hadits, namun seluruhnya terdapat kelemahan.
Memberikan Jeda Agar Tenang Saat Buka Puasa
Sebaiknya diberikan jeda antara adzan dan iqamah yang cukup bagi jama’ah untuk menyelesaikan makan tanpa terburu-buru. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اجعلْ بين أذانِك وإقامتِك نفَسًا ، قدرَ ما يقضي المعتصِرُ حاجتَه في مهَلٍ ، وقدْرَ ما يُفرِغُ الآكِلُ من طعامِه في مهَلٍ
“jadikanlah antara adzanmu dan iqamatmu jeda sejenak, yaitu sekadar waktu orang yang sedang ada kebutuhan menyelesaikan kebutuhannya dengan tenang, dan sekadar waktu orang yang sedang makan menyelesaikan makannya dengan tenang”
(HR. Ahmad, At Tirmidzi, Al Baihaqi, dll. dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 887).
Demikian beberapa adab-adab ketika akan memasuki waktu berbuka puasa yang sudah dinantikan umat muslim saat sedang berpuasa. Semoga membawa keberkahan dalam ibadah puasa kita.
Wallahul muwaffiq.
Sumber:
https://muslim.or.id/56520-sunnah-sunnah-ketika-berbuka-puasa.html